Palangka Raya (ANTARA) – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol), Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR), Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Pemerintah Kota Palangka Raya melakukan kerja sama peningkatan komunikasi bagi mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi.
“Kami terus berupaya membekali mahasiswa dengan berbagai kemampuan baik akademik maupun non akademik melalui berbagai kegiatan pelatihan,” kata Dekan Fisipol UMPR Dr Irwani di Palangka Raya.
Dia menerangkan, pelatihan yang dikerjasamakan dengan bagian Humas dan Protokol Setda Kota Palangka Raya ini berfokus pada pelaksanaan humas dan protokoler.
Pada acara yang dilaksanakan selama dua hari dan diikuti 40 mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi itu, Irwani menerangkan, pelatihan tersebut juga sebagai bagian dari pemenuhan mata kuliah terkait “public relation”.
“Pengetahuan tentang ‘public relation’ ini penting tak hanya di lingkup pemerintahan tetapi juga di kalangan swasta atau organisasi. Apalagi bagi mahasiswa ilmu komunikasi,” katanya.
Menurut Irwani, humas dan protokol menjadi salah satu aspek penting bagi suatu lembaga, instansi, organisasi atau lainnya karena menjadi salah satu cara mengangkat harkat dan martabat pimpinan dan lembaganya di tengah khalayak.
“Apalagi, bukan tidak mungkin relawan mahasiswa ini nanti diberi tugas mendampingi pimpinan universitas, fakultas atau prodi dalam suatu kegiatan. Program ini juga sebagai bekal mahasiswa di masa mendatang,” katanya.
Kabag Protokol dan Komunikasi Setda Kota Palangka Raya, Dedi Purwanto mengatakan, kehumasan dan keprotokolan erat kaitannya dengan komunikasi. Dia mengatakan, nol kesalahan merupakan salah satu prinsip mendasar yang harus dipegang teguh oleh para praktisi humas dan protokol dalam setiap proses pelaksanaan protokoler kegiatan. Dedi menambahkan, selain pintar dalam akademis, seorang protokoler juga harus memiliki pengalaman dan etika serta kemampuan berkomunikasi dan pengambilan keputusan cepat dan tepat.
“Karena kondisi dan perkembangan suasana pada suatu acara itu sangat dinamis dan bahkan kadang di luar susunan acara, maka di sinilah peran sikap dan ketegasan protokoler diperlukan,” katanya.
Dia pun berharap para peserta pelatihan dapat terus berlatih dan mengembangkan diri terkait protokoler yang akan bermanfaat nantinya ketika berada di lingkungan pemerintahan, lembaga atau organisasi.